Kamis, 02 Februari 2012

Ulumul Quran




Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alqu’an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya.Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.
FUNGSI AL-QUR’AN
1.Petunjuk bagi Manusia.
Allah swt menurunkan Al-Qur’ansebagai petujuk umar manusia,seperti yang dijelaskan dalam surat (Q.S AL-Baqarah 2:185 (QS AL-Baqarah 2:2) dan (Q.S AL-Fusilat 41:44)

2. Sumber pokok ajaran islam.
Fungsi AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum,ibadah,ekonomi,politik,social,budaya,pendidikan,ilmu pengethuan dan seni.
3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Dalam AL-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu,baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang dan mengingkari ajaran Nya.Bagi kita,umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Qur’an.
4. sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw.
Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad saw.
Fungsi Al-Qur’an
1. Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT
2. Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan
3. Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu
4. Sebagai Obat

http://www.jkmhal.com/quran/images/17/17_82.png
Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan (Alquran itu) tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (Al-Isra' (17): 82).
MUNASABAH AL QUR’AN
A. Pengertian munasabah
1. Secara Etimologi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Munasabah berarti cocok, sesuai, tepat benar, kesesuaian, kesamaan.Adapun Menurut IMAM AL ZARKASYI kata munasabah menurut bahasa adalah mukorobah [mendekati], seperti dalam contoh kalimat : Fulan yunasibu fulan (fulan mendekati / menyerupai fulan). Kata nasib adalah kerabat dekat, seperti dua saudara saudara sepupu, dan semacamnya. Jika keduanya munasabah dalam pengertian saling terkait, maka dinamakan qarabah (kerabat).
2. Secara Terminologi
Munasabah merupakan satu disiplin ilmu yg membicarakan tentang pertautan antara ayat-ayat Al-Qur’an atau antara surah-surahnya berdasarkan penyusunan dalam mushaf. IMAM ZARKASYI sendiri memaknai munasabah sebagai ilmu yang mengaitkan pada bagian-bagian permulaan ayat dan akhirnya. Pendapat lain mengatakan bahwa munasabah merupakan sebuah ilmu yang digunakan untuk mengetahui alasan-alasan penertiban bagian-bagian dari al-Qur’an. Istilah lain yang digunakan ulama untuk munasabah sangat banyak, antara lain Irthibath, Ittishal, Ta’li,l Ta’alul, dan  Tartib. Istilah tersebut memiliki kesamaan  pengertian yaitu hubungan, relevansi dan kaitan.

ILMU MUNASABAH AL-QUR’AN
Pengertian Ilmu Munasabah
Di sudut bahasa, al-munasabah berarti al-musyakalah (saling menyerupai) dan al-muqarabah (saling mendekati).
Di sudut istilah, al-munasabah berarti adanya keserupaan dan kedekatan di antara kalimah-kalimah, ayat-ayat dan surah-surah al-Quran yang membawa kepada wujudnya hubungan perkara-perkara tersebut. Hubungan tersebut samada berbentuk kaitan pada makna ayat-ayat seperti hubungan sebab dan musabbab, hubungan kesetaraan dan hubungan perlawanan. Al-Munasabah juga terdapat dalam bentuk penguatan, penafsiran dan penggantian.
Al-Munasabah antara kalimah-kalimah, ayat-ayat dan surah-surah al-Quran ialah: bentuk-bentuk pertautan dan keterikatan antara satu sama lain bersesuaian dengan susun atur bacaan dalam mushaf al-Quran.
Oleh itu, Ilmu al-Munasabah adalah suatu ilmu bagi mengetahui bentuk-bentuk susunan al-Quran dan ‘illah-‘illahnya.
JENIS-JENIS MUNASABAH
i-   munasabah antara surah dengan surah;
ii-   munasabah antara nama surah dengan kandungannya;
iii-  munasabah antara himpunan ayat-ayat dalam surah yang sama;
iv-  munasabah antara ayat dengan ayat dan hubungan  antara satu dengan lainnya;
v-  munasabah antara kalimah dengan kalimah.

URGENSI DAN MANFAAT DARI MEMPELAJARI MUNASABAH
Sebagaimana  Asbab An-Nuzul, munasabah sangat berperan dalam memahami Al-Qur'an. Dalam hal ini Muhammad Abdullah Darraz berkata:”Sekalipun permasalahan yang diungkapkan oleh surat-surat itu banyak, semuanya merupakan satu kesatuan pembicaraan yang awal dan akhirnya saling berkaitan. Maka bagi orang yang hendak memahami sistematika surat, semestinya ia memperhatikan keseluruhannya,sebagaimana juga memperhatikan segala permasalahannya.”
Maka, dalam mempelajari Munasabah ini banyak sekali kegunaannya, sebagaimana diuraikan di bawah ini:
1. Dapat mengembangkan bagian anggapan orang bahwa tema-tema Al-Qur'an       kehilangan relevansi antara satu bagian dengan bagian lainnya
2. Mengetahui hubungan antara bagian surat Al-Qur'an, baik antar kalimat,antar ayat,maupun antar surat, sehingga lebih  memperdalam pengetahuan dan penenalaterhadap kitab Al-Qur'an sehingga memperkuat keyakinan terhadap kewahyuan   dan             kemukjizatannya.
3.  Dapat membantu dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an. Bila tidak ditemukan Asbabun nuzulnya. Setelah diketahui hubungan suatu kalimat atau suatu            ayat dengan kalimat atau ayat yang lain,.
4. Untuk memahami keutuhan, keindahan, dan kehalusan bahasa, serta dapat          membantu dalam memahami ketuhan Al-Qur'an.

1. QIRO’AH AL QUR’AN
A. Pengertian qiro’ah
Qiro’ah adalah ilmu yng mempelajari cara-cara mengucapkan kata-kata al-qur’an dan perbedaan-perbedaannya dengan cara menisbatkan kepada penukilnya.. Jadi dalam membaca Al qur’an kita akan menjumpai beberapa bacaan yang berbeda dalam membaca  al qur’an. Tiap – tiap qoro’ah ada imam nya masing-masing. Hal tersebut tidak mempengaruhi arti dalam al qur’an karena para imam – imam tersebut mengambil ilmu qiro’ah nya langsung dari beliau nabi Muhammad saw.telah di sebutkan dalam hadits nabi,antara lain :
1. “ Jibril membacakan (Al-Qur’an) kepadaku dengan satu huruf. Kemudian berulang kali aku meminta agar huruf itu ditambah, dan ia pun menambahnya kepadaku sampai dengan tujuh huruf “. [HR Bukhari – Muslim]
B. Macam – macam qiro’ah
1. Qiro’at Sab’ah ( Qiro’at tujuh ) adalah imam-imam qiro’at ada tujuh orang, yaitu:
a. ‘Abdullah bin Katsir Ad-Dari (w.120 H ) dari Mekkah.
b. Nafi’ bin ‘Abdurrahman bin Abu Na’im (w .169 H ).dari madinah
c. ‘Abdullah Al-yashibi (w.118 H ) dari Syam
d. Abu Amar (w.154 H ) dari Irak
e. Ya’kub (w.205 H ) dari Irak
f. Hamzah (w.188 )
g. ‘Ashim (w.127 H )
2. Qiro’ah Asyiroh adalah qiro’ah sab’ah ditambah dengan 3 imam yaitu: Abu Ja’far, Ya’kub bin Ishaq, kalaf bin hisyam
3. Qiro’ah Arba Asyiroh (qiro’ah empat belas) yaitu qiro’ah sepuluh ditambah dengan 4 imam yaitu Al-hasan al basri, muhammad bin abdul rohman,yahya bin mubarok,Abu fajr muhammad bin ahmad.
Dari segi kualitas qiro’ah dapat dibagi menjadi :
1. Qiro’ah Mutawwatir yaitu qiro’ah yang disampakan kelompok orang yang sanatnya tidak berbuat dusta
2. Qiro’ah Mashur yaitu qiro’ah yang memiliki sanad sahih dan mutawatir
3. Qiro’ah ahad yaitu memiliki sanad sahih tapi menyalahi tulisan mushaf usmani dan kaidah bahasa Arab
4. Qiro’ah Maudhu yaitu palsu
5. Qiroah Syadz Yaitu menyimpang
6. Qiro’ah yang menyerupai hadist mudroj (sisipan)

0 komentar:

Posting Komentar